
thatwebguyblog.com – Pada pekan ini, Amerika Serikat (AS) melancarkan serangkaian serangan udara intensif yang menargetkan posisi-posisi strategis kelompok Houthi di Yaman. Operasi ini merupakan respons terhadap meningkatnya serangan Houthi terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah.
Rincian Serangan Udara
Sejak Sabtu, 15 Maret 2025, militer AS telah melancarkan lebih dari 10 serangan udara yang menyasar berbagai lokasi di Yaman, termasuk ibu kota Sanaa dan provinsi Saada. Distrik Al Safra di Saada, yang dikenal sebagai lokasi penyimpanan senjata dan pusat pelatihan Houthi, menjadi salah satu target utama.
Menurut laporan dari otoritas kesehatan Yaman yang dikuasai Houthi, serangan tersebut mengakibatkan sedikitnya 53 korban jiwa, termasuk lima anak-anak dan dua perempuan.
Pernyataan Resmi AS
Presiden AS, Donald Trump, menegaskan bahwa tindakan militer ini adalah respons tegas terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh Houthi terhadap pelayaran internasional di Laut Merah. Trump juga menuntut agar Iran menghentikan dukungannya terhadap Houthi, meskipun Iran membantah tuduhan tersebut.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, menyatakan bahwa serangan udara ini berhasil menargetkan dan menewaskan sejumlah pemimpin Houthi. Waltz menekankan bahwa respons ini dirancang untuk mengurangi kemampuan Houthi dalam mengancam keamanan regional.
Respons Houthi
Sebagai balasan, kelompok Houthi mengklaim telah menembakkan 18 rudal balistik yang menargetkan pangkalan militer AS di wilayah tersebut. Meskipun demikian, belum ada konfirmasi resmi mengenai dampak serangan balasan ini.
Situasi Terkini
Hingga saat ini, situasi di Yaman tetap tegang. Serangan udara AS terus berlanjut dengan fokus pada lokasi-lokasi yang diyakini sebagai persembunyian pemimpin Houthi natemeetsworld. Komunitas internasional mengamati perkembangan ini dengan cermat, mengingat potensi eskalasi konflik yang lebih luas di kawasan tersebut.